Kamis, 20 Agustus 2009

KARYAWAN HOTEL MADANI BERSIHKAN MESJID RAYA MEDAN









Minggu, 2009-08-16 14:35:13Wib
KARYAWAN HOTEL MADANI BERSIHKAN MESJID RAYA MEDAN

Lebih kurang 100 karyawan Hotel Madani Medan menggelar aksi bakti sosial dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Mereka melakukan kerja bakti sosial (baksos) di Mesjid Raya. Kegiatan yang digelar sejak pagi pukul 8 hingga 11 siang Jumat

(14/8) kemarin, di antaranya gotong royong membersihkan halaman Mesjid Raya dan mengecat bagian dalam mesjid. Kegiatan ini juga bekerja sama dengan Badan Kenaziran Mesjid Raya.

General Manager Hotel Madani, Dedi Nelson, yang ikut dalam kegiatan itu menyebutkan, baksos ini bukanlah yang pertama. Pada saat Hari Raya Islam beberapa bulan lalu pihaknya juga melakukan baksos dengan mengecat bagian luar mesjid.

"Kita telah memiliki alokasi dana khusus untuk kegiatan semacam ini, jadi tidak masalah soal banyaknya biaya cat yang dikeluarkan. Sebab, kita menganggap bahwa Mesjid Raya adalah aset kota yang harus dirawat bersama," kata Dedi Nelson yang didampingi Manager Marketing, Suparman.

Selain itu, masih dalam rangkaian kegiatan menyambut Ramadhan, Hotel Madani juga akan menggelar syukuran dengan para anak yatim piatu yang berada di sekitar kawasan Hotel Madani, Jalan SM Raja Medan. Syukuran tersebut akan digelar pada Minggu siang (16/8) di ruang Istambul Hotel Madani Medan. Selain makan bersama, akan ada pula ceramah agama Islam.

Sumber : http://www.pemkomedan.go.id/news_detail.php?id=3553

Marhaban ya Ramadhan 1430 H



HUT RI Ke-65

Sumber : http://rumahkreatifitas.blogspot.com/

Acara/Kegiatan......

Welcome Manajemen Qolbu Aagym




Madani Hotel Medan 13,14 Agustus 2009

Lingkungan Pengaruhi Bisnis Perhotelan

PARIWISATA
Lingkungan Pengaruhi Bisnis Perhotelan

Kamis, 19 Juni 2008
Persoalan lingkungan turut memengaruhi bisnis perhotelan. Karena itu, pengelola hotel harus memperhatikan lingkungan hotelnya. Sebab, jika lingkungan rusak, manusia akan menderita dan hotel pun tidak akan bisa beroperasi. Hal itu diakui pengamat perhotelan Sumatera Utara (Sumut), Dedi Nelson Fachrurrozy, yang juga General Manager (GM) Hotel Madani International, Medan.

Dedi mengakui, perhatian pengelola hotel di Medan masih minim. Mereka masih menganggap persoalan lingkungan sebagai masalah yang biasa dan tidak berpengaruh terhadap bisnis perhotelan. "Bisa dikatakan pengelola hotel di kota ini hanya terfokus pada bisnis. Padahal, lingkungan itu perlu dijaga dan dilestarikan. Kalau lingkungan rusak, bagaimana kita berusaha? Suasana hotel dengan lingkungan sebaiknya kita jaga," ujar Dedi kepada Suara Karya, di Medan, Kamis pekan lalu.

"Kalau dunia perhotelan tidak memperhatikan lingkungan, bahaya. Citra hotel di mata masyarakat akan jelek dan mereka tidak respek terhadap hotel itu. Sebab, jika lingkungan rusak dan terjadi banjir, bagaimana kita berusaha dan manusia pun akan menderita. Dampaknya sangat luas," kata Dedi menambahkan.

Karena alasan tersebut, maka Dedi membentuk kelompok pecinta lingkungan di hotel yang dia pimpin (Hotel Madani International-Red) yang diberi nama Madani Green Community. "Kami peduli terhadap lingkungan. Karena itu, sekitar tiga bulan lalu, di Hotel Madani kami membentuk kelompok pecinta lingkungan," kata Dedi.

Tugas yang diemban Madani Green Community yang anggotanya semua karyawan Hotel Madani, yakni membersihkan lingkungan (parit dan gorong-gorong) di sekitar hotel dan menanam pohon sekaligus membuat dan merawat taman. "Kami juga memberikan penyuluhan atau ceramah kepada masyarakat sekitar mengenai pentingnya memelihara lingkungan. Misalnya, suatu pohon kalau tidak diperhatikan, akan lemas dan lama-lama akan mati. Begitu juga gorong-gorong atau parit, kalau tidak dibersihkan, apabila turun hujan akan terjadi banjir," katanya.

Menurut Dedi, pengertian lingkungan di sebuah hotel bukan sekadar bersih-bersih, tapi menanam pohon, membersihkan parit, merawat pohon, menjaga keindahan dan lain-lain. Apalagi, setahun terakhir ini taman-taman yang ada di Kota Medan kurang terawat, sehingga semua pihak, termasuk para pengelola hotel, punya kewajiban melakukan perbaikan atas kondisi tersebut.

"Kita baca di koran bahwa Kota Medan tahun ini mendapat predikat kota terjorok keenam di Indonesia. Ini bertolak belakang dengan prestasi yang diraih tahun-tahun sebelumnya di mana Medan selalu mendapat Piala Adipura untuk bidang kebersihan/lingkungan. Karena itu, semua pihak harus peduli terhadap kebersihan," ujar Dedi.

Menurut Dedi, pengertian lingkungan bukan yang tampak saja, melainkan juga yang tidak tampak seperti jiwa. Jadi, jiwa juga harus diperhatikan dan dibersihkan. Karena itu, katanya, dua kali sebulan di hotel yang dia pimpin diselenggarakan siraman rohani.

Dedi bertekad, pada masa mendatang akan lebih giat lagi menjaga lingkungan. Terlebih dengan terpilihnya Gubernur Sumut yang baru. "Kita tahu, Bapak Syamsul Arifin (Gubernur Sumut-Red) yang dilantik 16 Juni lalu memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Karena itu, dengan nuansa dan paradigma baru, kita akan lebih memperhatikan lingkungan," ujar Dedi Nelson.

Komisaris Hotel Madani International H Masri Nur pernah berucap bahwa hotel bintang 3 plus yang terletak persis di depan Mesjid Raya Al Manshun, di Jalan Sisingamangaraja/Amaliun No 1, Medan, ini pun dibekali penampilan yang spesifik dibanding hotel lainnya. Hotel ini menonjolkan nuansa Islami atau religius. (Manahan Tampubolon)
Sumber : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=202510

Hotel Madani Medan Bernuansa Islam

Hotel Madani Internasional Medan
Mengedepankan Pelayanan
Bernuansa Islami

Senin, 23 Juli 2007
Di tengah persaingan hotel yang cukup ketat di Medan, Hotel Madani Internasional memberanikan diri ikut bersaing merebut pangsa pasar. Agar bisa memenangkan "pertarungan", hotel bintang 3 plus yang terletak persis di depan Mesjid Raya Al Manshun di Jalan Sisingamangaraja/Amaliun No 1 Medan ini pun dibekali penampilan yang spesifik dibanding hotel lainnya. Hotel ini menonjolkan nuansa Islami atau religius.

"Kebetulan hotel yang ada di Medan belum ada yang dikelola dengan prinsip syariah, maka kita memberanikan diri membangun hotel dengan nuansa religius. Hotel ini nanti akan memenuhi keinginan para tamu dari kalangan keluarga yang masih mengedepankan prinsip-prinsip Islami," kata Komisaris Utama Hotel Madani Internasional Medan, H Masri Nur, kepada Suara Karya, seusai peresmian hotel ini Senin lalu. Peresmian hotel dilakukan Wali Kota Medan, Drs H Abdillah.

Ketika ditanya apakah tidak takut kalah bersaing mengingat Hotel Madani tidak menyediakan minuman beralkohol dan tidak menerima tamu yang bukan suami-istri, Masri Nur didampingi Dirut Hotel Madani H Debi Masri SE dengan tegas mengatakan tidak. "Persaingan bisnis tetap ada. Kita mengantisipasinya dengan keramahtamahan dan pengelolaan yang profesional. Apalagi usaha-usaha yang bersifat religius akan diridhai Allah SWT," katanya.

Dia menambahkan, biasanya hotel berbintang 3 ke atas dilengkapi dengan minuman keras. Tapi di hotel yang berada dalam naungan Gelora Plaza Group ini tidak menyediakan minuman seperti itu, melainkan minuman yang 100 persen halal atau soft drink.

Sesuai dengan prinsip pengelolaannya, arsitektur bangunan hotel ini pun bernuansa Islami, mengadopsi arsitektur Istana Maimon Medan yang bergaya Melayu, termasuk Mesjid Raya Al Manshun yang berada di depan hotel yang dibangun Sultan Deli. Nama-nama setiap ruangan meeting dan restoran yang ada di Hotel Madani bernuansa Timur Tengah. "Kita berupaya mengedepankan pelayanan dengan nuansa Islami," kata Masri.

Hotel ini sekarang memiliki 172 kamar dengan berbagai tipe. Tarif kamar per malamnya mulai dari Rp 410 ribu (superior) hingga Rp 3.750.000 (royal suite room). Di samping memiliki ruang lobi yang luas, hotel ini juga memiliki ruang pertemuan (Gelora Ballroom) dengan kapasitas 1.500 orang dan memiliki 5 ruang meeting (Istanbul Room, Jordan Room, Doha Room, Dubai Room, Bahrain Room) berkapasitas 20 sampai 200 orang.

Hotel ini juga menyediakan Wi-fi (wireless) untuk akses internet, travel agent, salon, restoran, lounge, dan fasilitas lain. Untuk menjamin keamanan para tamu, hotel ini menggunakan CCTV di setiap lantai yang selalu dipantau oleh sekuriti hotel. "Wisatawan lokal yang sering menginap di sini kebanyakan dari Aceh, Sumbar, Riau. Sedangkan wisatawan mancanegara umumnya dari Malaysia, Brunai, dan Singapura, di samping dari Timur Tengah. Makanan yang disajikan pun dijamin kehalallannya," ucap Komisaris Utama Hotel Madani.

General Manager Hotel Madani, Dedi Nelson Fachrurrozy, mengatakan, dengan keunggulan yang dimiliki Hotel Madani, dia optimistis dalam setahun pertama tingkat hunian hotel akan mencapai 60 persen.

Untuk mencapai target itu, pihaknya juga akan menjalin hubungan kerja dengan sejumlah travel biro yang ada di luar negeri, terutama Timur Tengah, kemudian Malaysia dan Singapura.

Masri Nur mengatakan, meski dikelola dengan nuansa Islami, tamu yang datang kemari tidak dibedakan agama atau asal usulnya. Agama apa saja boleh menginap di sini, tapi di brosur atau papan pengumuman sudah ditetapkan bahwa tamu yang bukan suami-istri tidak dibenarkan menginap satu kamar.

Masri juga mengatakan, pihaknya tidak gentar hotelnya akan kehilangan pendapatan atas keputusan tidak menerima tamu yang bukan suami-istri menginap dalam satu kamar. Karena dia berprinsip bahwa tamu nakal itu sedikit, tidak sampai 25 persen. Dan sisanya, 75 persen, akan kita rebut dengan prinsip religius tadi," kata Masri yang telah pula menganjurkan seluruh karyawan harus memakai busana Muslim.

Wali Kota Medan sendiri salut menyikapi prinsip kerja Hotel Madani. "Ini merupakan aset Kota Medan yang tidak ternilai. Karena itu, tolong dikelola secara profesional walaupun hotel ini milik perusahaan keluarga. Saya yakin usaha yang dikelola secara religius akan mendapat ridha dari Allah SWT," kata Abdillah.

Dikatakan, tak lama lagi di Kota Medan akan diselenggarakan Festival Budaya Islam yang tempatnya dilaksanakan di Mesjid Raya Al Manshun, atau tepatnya di depan hotel ini. Maka, 172 kamar yang ada di hotel ini tidak akan cukup, karena tamu-tamu dari luar Medan akan datang menghadiri festival tersebut.

Lagi pula, hotel ini tempatnya sangat strategis, berada di persimpangan empat. Di depannya ada Mesjid Raya Al Manshun, di depannya lagi ada taman Sri Deli (kolam bersejarah), dekat Istana Maimon. "Jadi kalau orang sudah menginap di sini sama dengan berwisata religius di Medan," kata Wali Kota Medan. (Manahan Tampubolon)

Sumber :http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=178126

Selalu Dipercaya Menjadi Lokasi MICE

otel Madani Internasional, Medan
Selalu Dipercaya Menjadi Lokasi MICE

Jumat, 14 Desember 2007
Kalau ada hotel di Kota Medan, Sumut, yang disebut-sebut paling siap menyelenggarakan kegiatan MICE (meeteng, incentive, convention, and exhibition) untuk kawasan Sumatera bagian utara, dialah Hotel Madani Internasional.Kenyataannya, hotel berbintang di Medan yang banyak dilirik instansi pusat (departemen) sebagai tempat penyelenggaraan rapat-rapat akbar, seperti seminar, lokakarya, atau sejenisnya di Medan, memang Hotel Madani. Bisa begitu, karena hotel berbintang 3 plus yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja simpang Jalan Amaliun No 1 Medan ini memiliki ciri khas tersendiri: bernuansa syariah dan bersih dari yang namanya maksiat. Ini ditambah lagi dengan pelayanan yang memang ramah terhadap para tamu hotel.

"Kenyataan itu yang menyebabkan hampir setiap minggu, hotel kami mendapat paket penyelenggaraan kegiatan dari pusat. Ada dari Depdiknas, Depkes, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN). Juga sejumlah instansi lainnya. Bahkan BKKBN Pusat dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mem-booking tempat sama kita," ujar Direktur Utama (Dirut) Hotel Madani Medan, H Debi Masri SE, saat berbincang dengan Suara Karya, Senin lalu.

Debi yang didampingi General Manager (GM) Hotel Madani Dedi Nelson Fachrurrozy mengatakan, instansi pusat melirik Hotel Madani sebagai tempat penyelenggaraan suatu kegiatan karena mereka melihat fasilitas meeting yang dimiliki hotel ini memadai dan representatif. Ditambah banyak paket pilihan, misalnya paket government (pemerintahan) dengan harga khusus.

Apalagi hotel yang berada di depan Mesjid Raya Al-Manshun, peninggalan Sultan Deli, ini memiliki moto hotel yang nyaman untuk Anda sekeluarga. Sehingga, keluarga (istri) tak perlu khawatir suaminya macam-macam atau main perempuan bila menginap di hotel ini. Apalagi hotel ini tidak menyediakan minuman beralkohol.

Karena hotel kami dibangun dengan prinsip syariah dan bernuansa religius, maka pihaknya, kata Debi, memenuhi keinginan para tamu dari kalangan keluarga yang mengedepankan prinsip-prinsip Islami. "Karena itu, walaupun baru sekitar 3,5 bulan hotel kami beroperasi, tingkat hunian (occupation) kamar rata-rata 70 hingga 80 persen per minggu dan penyelenggaraan event hampir setiap hari terisi," kata Debi Masri.

GM Hotel Madani mengatakan, karena hotel ini dikelola dengan prinsip syariah, maka untuk mengatasi persaingan bisnis di bidang perhotelan pihaknya mengantisipasi dengan keramahtamahan, dengan pengelolaan yang profesional, plus penyediaan menu makanan dan minuman khas hotel Madani.

Fish caree atau kari kepala ikan dan teh tarik merupakan jenis makanan dan minuman yang banyak diburu para tamu Hotel Madani belakangan ini. "Kari kepala ikan ini memang masakan Melayu, tapi ramu-ramuan atau rempah-rempahnya didatangkan dari Timur Tengah, sehingga memiliki citra rasa tersediri. Tamu-tamu kita dari Jakarta, misalnya, bila makan di restoran ini tidak lupa memesan kari kepala ikan. Harganya pun tidak mahal dan terjangkau. Kari kepala ikan ini low (rendah) kalori dan rendah kolesterol," ujar Dedi Nelson. Sedangkan teh tarik berbeda rasanya dengan yang lain, karena berkhas Melayu.

Meski hotel ini ramai dikunjungi tamu dan tingkat huniannya di atas 70 persen, awal tahun depan, kata Debi Masri, pihaknya membuat program atau paket-paket khusus, seperti paket diskon khusus, baik kamar maupun untuk ruang pertemuan, ada juga fasilitas tambahan untuk mendukung suatu acara.

"Sekarang ini pun kita punya paket-paket bervariasi. Karena itu, banyak pilihan. Misalnya tamu mengadakan meeting, ada paket meeting-nya. Kalau tamu ambil paket booking guest, kita berikan harga khusus. Untuk government atau pemerintahan, juga ada harga spesial. Begitu pula kepada perusahaan swasta. Dengan demikian, banyak pilihan dan tidak terpaku pada satu harga," katanya.

Pemberian paket khusus ini, katanya, untuk mengantisipasi persaingan hotel yang tahun depan bakal banyak bertambah di Medan. Dengan demikian, Debi Masri optimistis Hotel Madani tetap akan eksis walau persaingan bisnis hotel makin ketat di Medan. Apalagi pihaknya sudah punya segmen pasar sendiri.

Hotel Madani, lanjut Dedi Nelson, mungkin satu-satunya hotek di Sumatera dengan konsep yang berbeda: hotel bernuansa Islami. Sementara hotel lain konsepnya bisa dikatakan biasa, bersifat umum, dan sedikit liberal. "Karena itu, ke depan Hotel Madani akan menjadi hotel pilihan. Apalagi kita unggul dalam lokasi, yakni dekat dengan shopping centre (plaza), mesjid raya, Istana Maimoon, berikut taman kota," tutur Dedi Nelson yang sudah malang-melintang di dunia perhotelan.

Keunggulan akan lokasi ini juga diakui sejumlah tamu yang menginap di hotel ini. Kepada GM Hotel Madani, tamu dari Jakarta pernah bercerita bahwa yang bersangkutan (tamu itu) akhirnya memilih pindah ke hotel ini (dari hotel lain berbintang 4) karena di hotel tempatnya menginap semula itu dia tidak bisa ke mana-mana. Jauh dari pusat perbelanjaan, taman, dan mesjid sehingga harus mengeluarkan biaya ekstra, seperti uang taksi kalau mau ke sana. (M Tampubolon)
Sumber : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=188557

MADANI HOTEL THE FIRST SYARIAH HOTEL IN MEDAN

2009-04-12 04:00:46
MADANI HOTEL THE FIRST SYARIAH HOTEL IN MEDAN


Ketatnya persaingan dalam bisnis perhotelan belakangan ini, tidak menyurutkan langkah managemen Madani Hotel dalam meningkatkan mutu pelayanan. Semangat kreatifitas, inovatif dan profesional merupakan modal utama menghadapi kompetisi.

*Oleh: Sri Wahyuni Nukman

Keberadaan Madani Hotel Medan, yang baru memasuki tahun kedua sejak berdiri pada tahun 2007 ini, merupakan hotel dengan nuansa islami konsep syariah. Madani juga merupakan hotel pertama di Sumatera Utara yang menerapkan sistem syariah dengan selalu memberikan pelayanan berkualitas bagi pelanggannya.

Letak strategis hotel berbintang empat ini juga menjadi modal utama menggaet para tamu. Di samping berseberangan langsung dengan Masjid Raya Al Mashun, Istana Maimun (Istana Sultan Deli) dan Kolam Raya Sri Deli, juga bersebelahan dengan pusat perbelanjaan. Letaknya juga tidak begitu jauh dari pusat kota dan Bandara Polonia, sehingga hotel ini menjadi tempat favorit yang sangat ideal untuk menginap para tamu lokal maupun manca negara.

Deby Masri, Direktur Utama Madani Hotel, mengatakan, meskipun saat ini selalu full order, pihak managemen harus tetap mempertahankan kualitas pelayanan agar para tamu tetap ingin kembali menginap di Madani Hotel.

“Melihat tingkat hunian kamar yang tinggi, untuk mengantisipasinya, ke depan kita sudah rencanakan pendirian hotel Madani kedua di Medan,” katanya.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, Madani juga menyediakan Business Center, Saloon, Shopping Arcade, Travel Agent, Car Rental dan Laundry & Dry Cleaning yang terletak di lantai satu. Selain itu juga ada fasilitas WiFi yang bisa langsung diakses dari seluruh kamar, café dan lobby. Sedang untuk fasilitas hiburan, tersedia Live Musik, dan Karaoke keluarga yang tetap dengan nuansa islami.

Untuk Fasilitas kamar dan ruang meeting, nama-namanya pun sengaja diambil dari nama kota asal Timur Tengah, antara lain Doha Room, Bahrain Executive Room, Dubai Room dan Istanbul Room.

Menurut Rika F Syam, Marketing Madani Hotel, ide pemakaian nama-nama itu juga menjadi sesuatu yang membuat Madani berbeda. Apalagi hotel ini didesain dengan nuansa islami khas Timur Tengah yang membuat para tamu seolah dekat, bahkan merasa sedang berlibur ke Timur Tengah.

“Makanya ada beberapa tamu yang betah tidur di hotel ini hingga berminggu-minggu. Bahkan ada tamu kami dari Malaysia minta dibuatkan kontrak bulanan.” kata Rika.

Selain itu, adalagi pelayanan ekstra yang menjadi daya tarik pengunjung. Setiap tamu yang masuk akan disambut dengan salam ala islami. Begitu juga jika tiba waktu sholat—lima waktu—akan diinformasikan melalui pengeras suara ke setiap ruang dan kamar.

“Para tamu dari kalangan pebisnis atau yang membawa keluarga, akan merasakan keakraban dan suasana yang lebih berbeda dari hotel lain. Karena kami sangat mengedepankan kenyamanan, terutama ketika menikmati menu-menu yang kami sajikan di Hafla Restoran.” kata Rika berpromosi.

“Untuk membuat tamu makin berkesan dan merasa selalu ingin kembali menginap di Madani, kami juga menyajikan menu halal yang spesial dan bercita rasa khas. Antara lain Madani Fruity Briani Rice, Redd Snapper Head Fish Curry dan Pisang Goreng Madani serta minuman Teh Tarik Hafla.” sambung Rika yang pernah menjabat sebagai manager operasional di perusahaan Ocean Club Cruise Amerika Serikat.

Sumber : http://www.pinbis.com/news_detail.php?id_berita=335

Madani Hotel Diskon 30%

Madani Hotel Diskon 30%
March 10th, 2009 by Bismarc Planet Diskon Leave a reply »

Medan – Dalam menyambut hari besar Islam Maulid Nabi Muhammad SAW (12 Rabiul Awal 1430 H), Madani Hotel Medan Jalan Sisingamangaraja/Amaliun No.1 Medan banting diskon 30 Persen kepada tamu yang ingin menginap.

“Dalam menyambut Maulid Nabi Muhammad, Madani Hotel komitmen membuat diskon besar-besaran bagi seluruh tamu yang ingin menginap. Dimana, kita berikan harga khusus dengan fasilitas lengkap,” kata General Manager Madani Hotel Medan Dedi Nelson Fachrurrozy kepada Waspada, tadi malam, di ruang kerjanya.

Dedi mengungkapkan, adapun harga yang diberikan bagi tamu yang ingin menginap dengan diskon tinggi sudah termasuk Breakfast untuk dua orang, Buffet Dinner untuk dua orang, Free Drop dan pickup Airport-Hotel Free akses internet. Diskon ini berlaku dari mulai 7-9 Maret. Bila untuk reservasi dapat menghubungi 061-7358000/7368800.

Jadi, harga tersebut turun 30 persen dari harga standar. Ditambahkannya, Madani Hotel mempunyai tiga konsep yakni syariah, makanan halal dan fasilitas meeting dengan kamar nyaman serta menyajikan hiburan pada malam hari dan Hafla Restaurant.

Selain itu, Hotel tersebut berada di tengah-tengah lingkungan religius, karena berhadapan dengan Masjid Raya Medan. Selain itu, bila tamu yang ingin belanja ke pusat perbelanjaan, tidak akan kesulitan. Dimana, pusat perbelanjaan juga hanya menempuh lima menit jalan kaki atau berada di sebelah Hotel tersebut.

“Hotel ini berhadapan dengan Masjid Raya Medan dan hanya tinggal menyeberang. Jadi, bila ada tamu Muslim yang ingin shalat tidak perlu melihat waktu di jam, namun cukup mendengar suara azan dari Masjid tersebut,” kata Dedi.

Ditambahkannya, Madani Hotel dengan motto Hotel yang nyaman bagi anda sekeluarga selalu mengedepankan pelayanan terbaik. Dimana, tidak pernah “lari” dari koridor atau ketentuan yang sudah ditetapkan oleh managemen.

“Hotel ini tetap dengan konsep syariah. Dimana, kepada tamu yang ingin menginap dilarang membawa minuman alkohol serta pihak Hotel tidak diperbolehkan jualan alkohol. Para pegawai diwajibkan memakai pakaian sopan yakni berjilbab bagi wanita dan kopiah bagi laki-laki,” sebut Dedi.
Sumber : http://planetdiskon.com/2009/03/10/1538/

NAIKAN BBM BERIMBAS HARGA SEMBAKO DAN TARIF HOTEL

KENAIKAN BBM BERIMBAS HARGA SEMBAKO DAN TARIF HOTEL

Tim Info News BPPI Medan, 26/05/2008 - Akhirnya pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM mencapai 28,7 persen, angka ini tidak terlalu tinggi bagi kalangan orang punya, tetapi bagi golongan ekonomi yang berpedapatan lemah menjadi persoalan besar dan berpengaruh dengan harga kebutuhan sehari-hari baik itu dengan transportasi sudah jelas pasti naik yang imbasnya pada ibu-ibu rumah tangga sangat terasa dan harus bisa mengatur keuangan. Sementara tarif hotel ikut juga menaikkan harga karena harga BBM sudah naik sebagai dampak demi kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM.Jelang Kenaikan BBM Harga Sembako Masih Stabil Menjelang kenaikan harga BBM belum mempengaruhi harga Sembako dipasar Kota Langsa. Harga pokok di Langsa masih tetap stabil. Namun tidak tertutup kemungkinan, jika pemerintah telah menetapkan naiknya harga BBM maka secara pasti harga sembako juga ikut merangkak naik ujar Burhan seorang pedagang sembako dipasar kota Langsa, (22/5) Sumber : : Medan Bisnis, 23 Mei 2008. Pemerintah Naikkan BBM, Hotel di Medan Naikkan Tarif. General manager Madani Hotel Medan Dedi mengatakan sejumlah pimpinan hotel di Medan akan menaikkan tarif jasa apelayanan. Jika pemerintah jadi menaikkan harga BBM. Dengan besaran kenaikan tarif pelayanan hotel sekitar 30 persen yang akan dilakukan secara berhatap dalam beberapa bulan kedepan. Sumber : SIB, 23 Mei 2008. Analisis Akhirnya pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM mencapai 28,7 persen, angka ini tidak terlalu tinggi bagi kalangan orang punya, tetapi bagi golongan ekonomi yang berpedapatan lemah menjadi persoalan besar dan berpengaruh dengan harga kebutuhan sehari-hari baik itu dengan transportasi sudah jelas pasti naik yang imbasnya pada ibu-ibu rumah tangga sangat terasa dan harus bisa mengatur keuangan. Sementara tarif hotel ikut juga menaikkan harga karena harga BBM sudah naik sebagai dampak demi kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM. Rekomendasi Pemerintah didalam menaikkan harga BBM perlu memperhatikan rakyat kecil walaupun ada bantuan tunai yang diberikan. Para pedagang jangan sesukanya menaikkan harga hal seperti inilah yang perlu dilakukan operasi pasar oleh pemerintah, supaya masyarakat jangan bertambah susah akibat kenaikan harga BBM.(mar)
Sumber :http://www.bipnewsroom.info/?_link=loadnews.php&newsid=37274

Pemko Medan Alokasikan Rp15 Miliar untuk Askeskin

Selasa, 17 Jul 2007

Pemko Medan Alokasikan Rp15 Miliar untuk Askeskin

Walikota Medan Drs H Abdillah Ak MBA menyatakan Pemko Medan telah menganggarkan Rp15 miliar untuk masyarakat Kota Medan khususnya bagi yang kurang mampu untuk asuransi kesehatan dalam program (Askeskin).

“Pemko Medan telah menga lokasikan anggaran dari APBD 2007 sebesar Rp15 miliar bagi masyarakat Kota Medan yang kurang mampu untuk diasuransikan. Dalam waktu dekat akan direalisasikan,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela pembukaan secara resmi pengoperasian Hotel Madani di Jalan Sisingamangaraja Medan, Senin (16/7).

Walikota mengingatkan, pemilik Hotel Madani harus menerapkan sistem manajemen profesional, sehingga dapat menarik minat para wisatawan baik mancanegara maupun domestik.

“Ciptakan, nuansa Islami sebagaimana nama hotel ini ‘Madani’, yang sesuai dengan visi dan misi Pemko Medan yang religius,” kata Abdillah ketika membuka secara resmi Hotel Madani.

Walikota juga mengatakan, Hotel Madani merupakan aset di Kota Medan yang perlu dijaga dan dipertahankan. Sebab, hotel ini satu-satunya di Kota Medan yang bernuansa Islami.

“Jaga dan pertahankan nuansa Islami agar bermanfaat bagi masyarakat Medan khususnya dan umumnya Indonesia,” ujarnya.

Di samping itu, H Abdillah berpesan supaya manajemen Hotel Madani yang merupakan perusahaan keluarga harus benar-benar memiliki manajemen profesional. Dan jangan dicampuradukkan dengan kepentingan keluarga.

“Sebab, jika ada campur tangan keluarga dalam mengelolah perusahaan maka ibarat arang habis besi binasa. Oleh karenanya, kita harus menggarisbawahi mana untuk kepentingan umum daripada pribadi,” ungkap Abdillah.

Lebih jauh disebutkan, kehadiran Hotel Madani dapat mendorong roda perekonomian di Kota Medan. Selain itu, hotel ini juga telah membantu meringankan Pemko Medan mengatasi angka pengangguran. “Pemko Medan mengucapkan terima kasih kepada pemilik hotel yang telah mengoperasikan hotel ini,” katanya.

Sementara Komisaris Utama Madani Hotel Medan, H Masri Nur mengatakan, pihaknya mendirikan hotel dengan diberi nama Madani, karena di Kota Medan dilihat belum ada yang bernuansa Islami. Melihat kondisi itulah, pihaknya terdorong mendirikan hotel ini dengan nuansa Islami.

Dijelaskan, hotel ini memiliki 172 kamar dengan berbagai tipe, dan menyediakan berbagai fasilitas yang sesuai kelasnya yaitu berbintang tiga plus.

“Ruang lobi cukup luas serta memiliki ruang pertemuan dengan kapasitas 1.500 orang dan memiliki ruang meeting dengan kapasitas 20-200 orang. “Hotel ini juga memiliki parkir di bawah tanah yang cukup luas,” ujar Masri Nur.

Fasilitas lainnya, hotel ini menyediakan wi-fi (wireless) untuk akses internet, travel agent, saloon, restoran, lounge dan fasilitas lainnya. Kemudian untuk menjamin keamanan para tamu menggunakan CCTV di setiap lantai, yang selalu diawasi petugas hotel yang berpengalaman. (ana)

Sumber : http://www.bainfokomsumut.go.id/detail.php?id=2449

.......